It's my essay for proposing to be microbiology assistant. perhaps it's so plain, but it's who I am. Need some practical more.
Mikrobiologi merupakan organisme yang berukuran sangat kecil (mikro) dan hanya dapat dilihat dengan bantuan mikroskop. Mikroorganisme juga sangat cepat berkembangbiak sehingga mudah tersebar dimana-mana. Sumber-sumber habitatnya dapat berupa air, tanah, udara, makhluk hidup lain, serta sampah.
Mikrobiologi merupakan organisme yang berukuran sangat kecil (mikro) dan hanya dapat dilihat dengan bantuan mikroskop. Mikroorganisme juga sangat cepat berkembangbiak sehingga mudah tersebar dimana-mana. Sumber-sumber habitatnya dapat berupa air, tanah, udara, makhluk hidup lain, serta sampah.
Mikroorganisme terdapat dalam populasi yang besar dan
beragam, dan mereka terdapat hampir dimana-mana di alam ini. Mereka terdapat di
aliran air, danau, sungai, dan laut (Pelczar dan Chan, 2008).
Air adalah sumber
potensial terkontaminasinya makanan oleh mikroba. Hujan meneteskan air ke bumi,
tetesan tersebut membawa mikroba yang ada di udara. Setibanya air menetes di
permukaan tanah, air tersebut akan terkontaminasi oleh mikroba yang ada di
tanah dan selanjutnya akan menggenangi kubangan-kubangan air. Uraian tersebut
dapat menjelaskan bahwa tidak dapat dipungkiri kubangan tersebut menjadi tempat
berkumpulnya berbagai macam mikroba. Mikroba yang biasanya berada dalam air adalah
Pseudomonas, Flanobacterium, Cytophaga,
Acinobacter, Moraxella, Aeromonas, Corynebacterium, Streptococcus, Klepsiella,
Alcaligenes, Bacillus, Escherichia coli, dan Micrococcus. Selain air, tanah juga menjadi sumber habitat yang
subur akan mikroorganisme karena tanah merupakan tempat membusuknya jasad
makhluk hidup. Makhluk hidup yang telah mati akan terurai menjadi detritus
dengan bantuan mikroorganisme. Nutrien dalam jasad tersebut akan menjadi
makanan, sehingga mikroorganisme akan berkembangbiak dengan sangat pesat.
Mikrobiologi harus dipelajari karena dalam substansi
penyusunnya ada yang bersifat patogen dan ada pula yang komersial. Mikrobiologi
yang menguntungkan dapat diaplikasikan dalam produk makanan dengan fermentasi
sedangkan keuntungan mempelajari mikrobiologi bersifat patogen adalah
mengetahui mikroba apa saja yang dapat membuat produk makanan menjadi rusak dan
menimbulkan berbagai macam penyakit. Mikrobiologi menjadi suatu cabang ilmu
yang dalam setiap melakukan penelitiannya membutuhkan sterilisasi agar
mikroorganisme yang akan dibiakkan tidak terkontaminasi dengan mikroorganisme
lain yang tidak diharapkan. Kehati-hatian dalam teknik biakan menjadi kunci
keberhasilan suatu penelitian. Kemudahan mikroorganisme untuk berkembangbiak
ini tidak hanya menimbulkan kesulitan dalam penelitian, namun juga kesulitan
dalam penanganan produk makanan. Khusus program studi yang mempelajari tentang
pangan seperti teknologi hasil perikanan harus benar-benar mengerti keuntungan
dan kerugian adanya mikroorganisme.
Makanan memiliki nutrisi seperti karbohidrat, protein,
lemak, mineral, dan vitamin. Mikroorganisme sangat menyukai nutrisi tersebut
sehingga akibatnya bahan makanan yang tidak ditangani dengan baik akan mudah menjadi pertumbuhan mikroba. Mikroba
tersebut dapat memecah protein menjadi rantai yang pendek sehingga mempercepat
pembusukan, membuat lemak menjadi cepat tengik, dan mengurai karbohidrat
menjadi berbau tidak enak.
Mikroba dapat membusukkan protein, memfermentasikan
karbohidrat, dan menjadikan lemak dan minyak menjadi berbau tengik (Supardi,
1999).
Dampak buruk penanganan yang lain adalah populasi
mikroorganisme meningkat sehingga menimbulkan berbagai macam masalah, antara
lain menjadi sarana penularan beberapa penyakit yang menular dan keracunan
makanan yang dapat menimbulkan kematian.
Keberadaan mikroorganisme yang umumnya menjadi pencemar
sehingga dapat menimbulkan kerugian, namun di sisi lain dapat pula
menguntungkan. Keuntungannya antara lain: berperan dalam proses pembuatan
pangan khusus, berperan dalam peningkatan nilai gizi atau nutrisi, berperan
dalam pengadaan bau dan rasa, serta berperan dalam perubahan warna.
Mikroorganisme berperan dalam pembuatan produk pangan
dengan diolah secara fermentasi. Adanya fermentasi ini tidak hanya memberikan,
aroma, rasa, dan penampakan (organoleptik) yang bagus, tetapi juga memberikan
daya awet yang lebih lama. Contoh hasil produk pangan fermentasi adalah tauco,
tempe, tape, tauco, kecap, bekasam, sosis, keju, bir, brem, tuak, anggur, peda,
dan sebagainya. Proses pembuatan tempe terdapat dua jenis mikroba (jenis jamur)
yang berperan, yaitu Rhizopus oligosporus
dan Rhizopus stonoliferus. Kedua
jamur ini mempunyai kemampuan untuk mengubah kedelai menjadi asam amino dan
protein lain yang cepat larut apabila masuk ke dalam perut, sehingga penyerapan protein tempe lebih besar
daripada dalam bentuk kedelai. Proses fermnentasi membentuk senyawa-senyawa
karbonil, asam lemak, ester, belerang, dan sebagainya yang berperan dalam
menimbulkan rasa khas pada produk yang difermentasi.
Senyawa metil
keton, butil aldehid, amonia, amino, dan senyawa anonim menimbulkan bau khas
peda (Rahayu, et al., 1992).
Mikroorganisme
tidak semuanya bersifat patogen, tetapi ada pula yang komersial, sehingga
mikroorganisme perlu dipelajari dan diteliti untuk membuktikan spesies mana
saja yang tergolong menguntungkan dan merugikan,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar